

Bego alat berat diandalkan ketika perlu melakukan jenis pekerjaan menggali di permukaan keras seperti terowongan, saluran, ataupun basement. Komponen bego dapat menggali sampai kedalaman 12 hingga 14 kaki.
Selain itu, bego juga sering digunakan apabila harus mencabut pohon maupun memindahkan material pada area kerja. Memahami cara kerja bego akan memudahkan ketika mengoperasikan alat ini. Mari simak lebih lengkap pembahasannya berikut ini!
Sebelum itu, ketahui apa itu bego terlebih dahulu. Bego, beko, atau backhoe merupakan alat berat yang meliputi tiga komponen utama, yakni traktor, loader, hingga backhoe itu sendiri. Traktor adalah bagian utama yang berperan sebagai operator.
Lalu, front loader merupakan bucket yang terletak di bagian depan alat. Fungsinya untuk memindahkan maupun mengangkat material dengan penerapan sistem hidrolik.
Adapun backhoe itu sendiri merupakan komponen di belakang loader yang memiliki keranjang atau ember penggali.
Fungsi dari bego adalah menggali pada permukaan relatif keras seperti untuk terowongan, basement, atau saluran. Hasil galian dari bego cukup rata. Ini karena landasan yang terdapat pada bego lebih kokoh, rata, dan kering dari alat berat lainnya.
Bego alat berat menerapkan tiga metode kerja yang tujuannya sama, yakni mengisi muatan material ke dalam truk. Pahami lebih dulu metode kerja berikut ini sebelum mengetahui cara mengoperasikan bego:
Bego menerapkan tiga metode kerja, yaitu:
Pada metode ini, truk tidak bergerak meski sedang beroperasi. Pergerakan terjadi ketika proses pengisian dimulai hingga penuh. Gerakannya pun maju mundur agar terlihat menyerupai pola V. Bego lalu mengambil material menuju truk, kemudian mengantarnya kembali.
b. Shaping Loading
Ciri metode ini adalah truk bergerak maju ketika bego mengangkat material. Setelah itu, truk dari stock pile akan bergerak mundur lalu mengisi material untuk diangkut dengan truk. Kegiatan tersebut berulang hingga material habis.
c. Pass Loading
Metode pass loading diterapkan saat ada dua atau lebih bego yang beroperasi. Ciri utama pass loading yaitu truk bergerak dari bloader menuju loader. Ini membuat loader bisa diisi material hingga penuh.
Setelah mengetahui metode kerjanya, mari pahami pengoperasiannya berikut ini:
Pertama, atur kenyamanan kabin agar posisi duduknya sesuai. Kemudian, atur juga ketinggian kursi, sudut petal, hingga kemiringan kemudi.
Kedua, nyalakan mesin bego untuk mengetahui performa alat. Angkat serta turunkan lengan hingga front loader agar tenaga komponen tersebut diketahui.
Untuk memulai pekerjaan, gerakkan loader pada bego secara perlahan. Apabila tanah galian cenderung bergelombang, lakukan dengan hati-hati.
d. Mengaktifkan Alat Penstabil Kaki
Kemudian, turunkan penstabil kaki sampai roda belakang bego terangkat dari permukaan tanah. Lanjutkan dengan mengangkat roda depan secara penuh. Mengaktifkan dan mengatur penstabil kaki disesuaikan dengan kebutuhan, untuk menghindari komponen belakang bego tidak miring.
Putar dudukan kabin hingga operator menghadap belakang. Buka kunci tuas, lalu dorong tuas pengontrol agar boom turun. Tarik kembali tuas untuk menaikkannya.
Pengujian lengan bisa menggunakan tuas di kanan. Tarik tuas tersebut agar lengan serta keranjang bergerak menuju kabin. Jika ingin mengembalikannya ke luar, dorong tuas tersebut.
Angkat dan kunci lengan serta boom pada bego, kemudian putar menuju depan kabin. Lepas kaki penstabilnya, balikkan kabin sampai operator menghadap area kerja penggalian.
Lalu, gerakkan keranjang menuju depan, belakang, serta naikkan dan turunkan. Lakukan berulang hingga paham cara pengoperasian bego loader yang benar.
Demikian pembahasan mengenai bego alat berat dan cara kerjanya. Pahami metode kerja serta cara pengoperasian bego agar dapat menjadi referensi ketika harus mengoperasikan bego pada berbagai proyek penggalian!